Subulussalam, 1 Juli 2024, InfoGloball.com – Program penanggulangan stunting di Subulussalam mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak karena dinilai tidak efisien dan hanya bersifat formalitas. Salah satu kritik yang mencuat adalah pemberian makanan hanya sekali sehari kepada anak-anak yang mengalami gizi buruk, yang dianggap tidak memberikan dampak signifikan dalam mengatasi masalah stunting.
Menurut Heri Gunawan, S.K.M., Staf Bidang Stunting di Dinas Kesehatan, program stunting sejauh ini berjalan dengan baik. Ia menyatakan bahwa peringkat Subulussalam dalam penanganan stunting telah turun dari peringkat satu ke peringkat sebelas di Aceh, yang dianggap sebagai indikator keberhasilan. “Program stunting bisa tercapai bila lintas sektor bisa bekerja sama, terlebih keluarga penerima manfaat,” ujar Gunawan.
Namun, ia juga mengakui bahwa banyak keluarga penerima manfaat mengeluhkan kondisi ekonomi mereka. “Banyak keluarga stunting mengeluhkan ekonomi, padahal bila memang serius stunting bisa diatasi. Orang tuanya masih merokok, coba uang rokoknya ditabung, kan bisa membantu mengatasi stunting,” tambah Gunawan.
Kritik terhadap program ini mencakup pandangan bahwa langkah-langkah yang diambil masih belum cukup untuk mengatasi masalah stunting secara menyeluruh. Para ahli kesehatan menggarisbawahi pentingnya asupan gizi yang cukup dan berkelanjutan untuk anak-anak, bukan hanya pemberian makanan sekali sehari.
Dalam konteks ini, keterlibatan dan keseriusan semua pihak, termasuk keluarga penerima manfaat, sangat diperlukan untuk mengatasi stunting secara efektif. Diharapkan, dengan koordinasi yang lebih baik antar sektor dan peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi, masalah stunting di Subulussalam dapat diatasi dengan lebih baik di masa depan.
Raja Uli