Banda Aceh, 30 September 2024, InfoGloball.com – Dunia jurnalistik di Aceh memiliki peran penting dalam menyuarakan informasi dan membentuk opini publik. Untuk memperdalam pemahaman dan memperkuat komitmen terhadap profesi ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) Aceh menggelar acara inspiratif bertajuk “Ngobrol Pintar dan Inspirasi (NGOPI)” pada Kamis (26/9). Kegiatan ini menghadirkan para tokoh jurnalistik Aceh untuk membahas sepak terjang dan keberlanjutan dunia jurnalistik di tanah rencong.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Yusrijal Ibrahim, jurnalis senior Aceh yang telah melanglang buana di dunia jurnalistik selama puluhan tahun, Junaidi Yusuf, Wakil Kepala Perwakilan Gajah Putih Aceh, serta Adhifatra Agussalim, Sekretaris DPW SWI Aceh.
Yusrijal Ibrahim: Membangun Jurnalistik yang Berintegritas
Yusrijal Ibrahim, sebagai pembicara utama, menyoroti tantangan besar yang dihadapi jurnalis Aceh dalam menjaga netralitas dan integritas di tengah dinamika sosial dan politik yang kerap mempengaruhi media. Menurutnya, menjadi jurnalis bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga mengemban tanggung jawab moral yang besar.
“Di era digital ini, tantangan semakin besar. Hoaks dan misinformasi semakin merajalela, dan ini menjadi tugas kita sebagai jurnalis untuk menyaring informasi dengan hati-hati. Jurnalis Aceh harus mampu menjaga profesionalisme dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik,” ungkap Yusrijal.
Ia juga menambahkan bahwa regenerasi jurnalis di Aceh harus dipersiapkan dengan matang agar keberlanjutan dunia jurnalistik tetap terjaga. “Pendidikan jurnalistik yang baik dan pengembangan soft skill sangat penting untuk membentuk jurnalis yang berkualitas dan siap menghadapi perubahan zaman.”
Junaidi Yusuf: Pentingnya Solidaritas di Kalangan Jurnalis
Sementara itu, Junaidi Yusuf, Wakaperwil Gajah Putih Aceh, menekankan pentingnya solidaritas di antara para jurnalis. Menurutnya, peran organisasi seperti SWI sangat penting untuk memperkuat hubungan antara jurnalis agar dapat saling mendukung dalam berbagai tantangan di lapangan.
“Jurnalis Aceh perlu bekerja sama dan solid dalam memperjuangkan independensi pers. Selain itu, keberadaan organisasi seperti SWI mampu menjadi tempat bertukar pikiran dan berbagi pengalaman antarjurnalis,” kata Junaidi.
Ia juga menegaskan bahwa kebebasan pers harus tetap dijaga di Aceh, di mana berbagai isu sensitif sering menjadi sorotan. “Perjuangan untuk kebebasan pers tidak boleh berhenti. Kita harus terus melindungi hak untuk menyampaikan berita yang benar dan mendidik masyarakat.”
Adhifatra Agussalim: Inovasi dan Adaptasi Jurnalis di Era Digital
Adhifatra Agussalim, Sekretaris DPW SWI Aceh, dalam sesi NGOPI ini membahas bagaimana jurnalis di Aceh perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Menurutnya, di era digital saat ini, jurnalis harus mampu memanfaatkan berbagai platform digital untuk menyebarkan informasi secara lebih efektif.
“Media digital membuka banyak peluang baru, tetapi juga tantangan tersendiri. Sebagai jurnalis, kita harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan di tengah arus informasi yang begitu cepat. Penggunaan media sosial, misalnya, bisa menjadi alat yang sangat efektif jika dimanfaatkan dengan benar,” jelas Adhifatra.
Ia juga mendorong jurnalis muda untuk terus belajar dan tidak takut beradaptasi dengan perubahan zaman. “Penting untuk terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan kita agar bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat.”
Komitmen DPW SWI Aceh terhadap Keberlanjutan Jurnalistik
Acara NGOPI yang digelar DPW SWI Aceh ini berhasil menjadi ruang diskusi yang inspiratif dan penuh makna, di mana para jurnalis dapat belajar dari pengalaman para senior dan memperdalam wawasan mereka tentang tantangan yang dihadapi dunia jurnalistik Aceh.
DPW SWI Aceh berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan jurnalistik di Aceh melalui berbagai kegiatan pelatihan, diskusi, dan kolaborasi antarjurnalis. “Kami berharap, melalui acara seperti ini, para jurnalis Aceh dapat terus berkembang dan semakin solid dalam menjalankan tugasnya sebagai pilar keempat demokrasi,” pungkas Adhifatra.
Dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk terus menjaga independensi serta profesionalisme, NGOPI Bareng DPW SWI Aceh menjadi momentum penting bagi masa depan jurnalistik di Aceh. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga etika.
RED.