Search
Close this search box.
Monday, 23 December 2024

Ketua Komando Brigade Aceh Minta Klarifikasi Terkait Keterlibatan Waria Aceh dalam Kontes Kecantikan di Jakarta

Banda Aceh, 9 Juli 2014, InfoGloball.com – Ketua Pembina Komando Brigade Aceh, Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH, yang dikenal dengan sebutan Abu Kutaraja, mengharapkan agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh segera meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh terkait keterlibatan seorang waria asal Aceh dalam sebuah kontes kecantikan di Jakarta yang sempat menghebohkan publik Aceh.

Kontes yang dimaksud adalah Prada 2024, di mana salah satu pesertanya yang berasal dari Aceh berhasil meraih juara pertama. “Kami mendapat informasi bahwa setiap kegiatan kontes, apapun bentuknya, biasanya harus mendapatkan rekomendasi dari Kadisbudpar Aceh,” jelas Abu Kutaraja kepada awak media. Aktivis pro-syariat Islam ini menambahkan bahwa sangat tidak mungkin jika Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh atau Gubernur Aceh tidak mengetahui acara besar seperti ini.

Beberapa hari terakhir, nama Ayu Saree, pemenang Miss Beauty Star Indonesia 2024, viral di berbagai media. Ayu Saree diketahui sering mengikuti berbagai kontes kecantikan khusus waria dan telah meraih sejumlah gelar, seperti Miss Queer Puan 2024, Putri MMH Prada 2023, serta runner-up 3 Miss Prada 2022. Penampilannya yang vulgar saat pengumuman pemenang dikritik keras oleh masyarakat Aceh, yang merasa hal tersebut mencoreng nama dan marwah Aceh sebagai daerah yang telah mendeklarasikan penerapan syariat Islam.

“Ini sungguh memalukan bagi Aceh. DPR Aceh tidak boleh tinggal diam dan harus segera meminta klarifikasi dari Disbudpar Aceh. Kalau tidak, kasihan Pak Kadis yang disalahkan. Ia harus memberikan penjelasan kepada publik Aceh agar tidak ada kesalahpahaman,” tegas Abu Kutaraja.Deskripsi Gambar

Di akhir pernyataannya, Abu Kutaraja mengimbau kepada semua pemangku kebijakan dan stakeholder di Aceh untuk menjaga citra dan marwah Aceh. “Kami berharap sangat agar tidak ada pihak yang merusak citra Aceh. Kepada para pengambil keputusan dan stakeholder di Aceh, mari kita jaga bumi indatu ini bersama-sama. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga dan menyayangi Aceh?” imbuh mantan Ketua FPI Aceh ini.

PN