Search
Close this search box.
Tuesday, 24 December 2024

Ketua Kampus STIT-HAFAS Sampaikan Kriteria Pemimpin Menurut Perspektif Islam, Salah Satunya Usia 40 Tahun

Subulussalam, 26 Juli 2024, Infogloball.com – Menjelang pemilihan walikota Subulussalam yang semakin dekat, berbagai pihak mulai menyuarakan pandangan dan harapan mereka terkait sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin kota ini. Salah satu tokoh yang turut memberikan pandangannya adalah Ketua Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Hafas, Bapak Syafnial, SE, MM.

Dalam sebuah forum diskusi yang diadakan di kampus STIT-HAFAS, Bapak Syafnial menyampaikan pandangannya mengenai kriteria pemimpin yang baik dari perspektif Islam. Menurut beliau, seorang pemimpin harus memenuhi beberapa kriteria utama yang telah diajarkan dalam agama Islam.

1. Amanah ( dapat dipercaya )
2. Adil ( Fair )
3. Sidiq ( benar )
4. Tabligh ( menyampaikan )
5. Fathanah ( bijaksana), dan
6. Berusia 40 tahun ( kedewasaan dan kematangan ).

Menurut pak Syafnial nomor satu sampai lima tidak perlu lagi dijelaskan, karena mengganggap semua pasti sudah tahu. ” nomor satu sampai lima saya rasa tidak perlu lagi saya jelaskan, karena kita sudah sering para ustadz dan mubaligh menyampaikan hal tersebut, tetapi saat saya akan menjelaskan tentang nomor enam”, paparnya.

Usia 40 tahun sering dianggap sebagai puncak kedewasaan dan kematangan. Dalam banyak budaya, termasuk dalam tradisi Islam, usia 40 dianggap sebagai saat seseorang telah mencapai puncak kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang cukup untuk membuat keputusan yang bijak dan adil.
Beberapa historis dan filosofis juga sering dikaitkan dengan usia 40, diantaranya:

Teladan Nabi Muhammad SAW: Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT saat berusia 40 tahun. Ini sering dianggap sebagai usia yang ideal di mana seseorang telah mencapai keseimbangan antara energi fisik dan kebijaksanaan spiritual. Contoh ini menjadi salah satu alasan mengapa usia 40 tahun dihormati dalam konteks kepemimpinan.Deskripsi Gambar

Kehidupan dan Pengalaman: Pada usia 40 tahun, seseorang umumnya telah menjalani berbagai pengalaman hidup yang signifikan, termasuk mungkin mengalami kesuksesan dan kegagalan. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan hidup dan cara mengatasinya, yang merupakan kualitas penting bagi seorang pemimpin.

Kematangan Emosional: Kematangan emosional adalah aspek penting dari kepemimpinan. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki kontrol yang lebih baik terhadap emosinya dan mampu menanggapi situasi sulit dengan lebih tenang dan bijaksana.

Beberapa hadist dan ajaran Islam menunjukkan penghargaan terhadap usia dan pengalaman. Sebagai contoh, dalam Al-Qur’an, Surah Al-Ahqaf ayat 15 menyebutkan tentang manusia mencapai usia matang pada usia 40 tahun. Tutupnya.

PN.