Search
Close this search box.
Monday, 23 December 2024

Keberanian ‘SABAH’ Menyentuh Hati dan Menggugah Kesadaran Masyarakat Subulussalam

Subulussalam, 26 November 2024, Infogloball.com– Suasana politik di Kota Subulussalam semakin memanas menjelang hari H pemilihan walikota dan wakil walikota. Di antara empat pasangan calon yang bersaing, pasangan nomor urut 1, Salmaza Bahagia (SABAH), menjadi sorotan hangat dan perbincangan serius di tengah masyarakat. Keberanian mereka untuk menempuh jalur independen dan tanpa politik uang, serta kekuatan dukungan sukarela dari para Saksi telah menggugah hati banyak warga.

Salmaza Bahagia (SABAH) bukan sekadar pasangan calon. Mereka membawa pesan moral yang kuat: kejujuran dalam berdemokrasi. Dalam setiap kampanye, pasangan ini dengan tegas menyatakan sikap siap bertarung tanpa politik uang, sesuatu yang dianggap langka dalam dunia politik lokal. “Kami ingin membuktikan bahwa kepercayaan rakyat adalah yang utama. Tidak perlu membeli suara, karena demokrasi harus berjalan dengan adil,” ujar Salmaza saat diwawancarai media ini.

Yang lebih mengharukan, seluruh Saksi yang tergabung dalam tim SABAH siap bekerja tanpa bayaran. Mereka hadir dengan semangat sukarela, semata-mata untuk mendukung perjuangan yang dianggap sebagai bentuk jihad politik melawan praktik tidak sehat. “Saya hanya ingin mendukung pemimpin yang jujur, tanpa pamrih,” ujar seorang Saksi dari Kecamatan Rundeng, dengan mata berkaca-kaca.

Langkah SABAH ini kontras dengan isu yang beredar bahwa pasangan calon lainnya masih bergantung pada strategi politik konvensional, termasuk pembagian uang kepada Saksi dan warga. Hal ini membuat banyak masyarakat mulai melakukan praktik demokrasi yang telah berlangsung selama ini.

“Awalnya saya ragu, tapi setelah mendengar langsung dari mereka dan melihat bagaimana para Saksi benar-benar bekerja secara sukarela, hati saya tergerak. SABAH menunjukkan kepada kita bahwa kebenaran masih ada,” ujar Azizah, seorang warga Kecamatan Simpang Kiri.

Di sisi lain, pasangan-pasangan lain, seperti Rasyid Nasir (RABBANI), Fajri Karlinus (FAKAR), dan Affan Alfian Faisal (BISA), tetap menjalankan strategi mereka masing-masing. Namun, beban moral yang diusung SABAH seolah menjadi tantangan tersendiri bagi para pesaingnya.

Kini, masyarakat Subulussalam tidak hanya berbicara soal program kerja, tetapi juga menilai keberanian pasangan calon dalam membawa perubahan nyata. Warga merasa terinspirasi oleh SABAH, yang tidak hanya mempromosikan visi-misi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memaknai demokrasi sebagai proses yang menjanjikan.Deskripsi Gambar

Pemilihan kali ini bukan sekedar pesta demokrasi, tapi juga ujian moral bagi masyarakat Subulussalam: apakah mereka siap memilih berdasarkan hati nurani dan kejujuran, atau tetap terjebak dalam praktik lama yang penuh transaksional?

Kisah perjuangan SABAH telah menyentuh banyak hati. Terlepas dari hasil pemilihan nanti, mereka telah meninggalkan jejak moral yang tak akan terlupakan di Kota Subulussalam. “Menang atau kalah, kami ingin menanamkan perubahan. Itu adalah kemenangan sejati,” tutup Salmaza dengan penuh keyakinan.

Warga Subulussalam kini menanti dengan penuh harapan, sembari menyimpan doa untuk masa depan kota yang lebih bersih dan terhormat.

Ujang.